Semoga di ajang ini, perusahaan pelayaran mendapatkan akses SDM yang berkualitas, terampil, dan siap untuk bekerja. Begitu juga sebaliknya, pencari kerja bisa berkesempatan berkarir untuk mengembangkan potensi dirinya
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan "Maritime Job Fair" 2023 menjadi gerbang bagi pencari kerja untuk berkarir di industri maritim.
Selain itu, untuk menciptakan sinergi antara kebutuhan pencari kerja dengan perusahaan sehingga memperoleh sumber daya manusia (SDM) terbaik guna menjawab tantangan zaman.
"Semoga di ajang ini, perusahaan pelayaran mendapatkan akses SDM yang berkualitas, terampil, dan siap untuk bekerja. Begitu juga sebaliknya, pencari kerja bisa berkesempatan berkarir untuk mengembangkan potensi dirinya," kata Carmelita dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) INSA bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) Perhubungan Kementerian Perhubungan, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang menggelar "Maritime Job Fair" 2023 sekaligus peluncuran perpustakaan digital bidang pelayaran (E-Library) di STIP Jakarta, Kamis.
"Background Study" Visi Indonesia 2045 yang disusun Bappenas menyebutkan 60 persen jenis pekerjaan akan menerapkan otomatisasi, dan 30 persen pekerjaan berpotensi digantikan oleh revolusi teknologi. Bahkan sekarang sudah ada kapal tanpa awak dan sudah diujicobakan di banyak negara termasuk di Indonesia.
Namun, lanjut Carmelita, bukan berarti peranan manusia akan benar-benar tidak dibutuhkan dalam kegiatan pelayaran. SDM pelaut tetap akan menjadi elemen utama dalam kegiatan pelayaran.
Selain itu, kata dia, SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki "hardskill" dengan kompetensi teknis dan akademis tetapi juga dituntut memiliki "softskill" yang baik seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkoordinasi, dan memiliki "analytical thinking" yang baik serta kemampuan lainnya.
Ia juga mengharap para taruna-taruni agar tidak cepat puas dan tidak membatasi diri untuk hanya berkarya di level nasional, namun juga harus terus menggali potensi diri untuk bisa bersaing di level internasional.
"Acara 'Maritime Job Fair' 2023 ini adalah gerbang pertama bagi adik-adik taruna-taruni untuk mengenal lebih jauh dunia kerja dan industri pelayaran," kata dia.
Acara itu bertujuan memfasilitasi kebutuhan perusahaan pelayaran akan tenaga kerja profesional dan berinteraksi langsung dengan "stakeholder" bidang pendidikan kemaritiman terkait informasi kerja, perekrutan, kampus, sekolah, dan lain-lain.
Adapun "Maritime Job Fair" 2023 terdiri dari beberapa rangkai kegiatan, di antaranya pameran, "talkshow" dan peluncuran perpustakaan digital bidang pelayaran (E-Library). "Talkshow" pada acara itu turut menghadirkan "top speaker" dunia maritim dan melibatkan 30 perusahaan pelayaran.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan turut hadir Kepala BPSDM Perhubungan Djoko Sasono, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Sudiono serta pejabat dan "stakeholders" lainnya.
Baca juga: INSA minta penyediaan kapal tunda dan pandu sesuai aturan
Baca juga: Menhub dukung pelaku usaha pelayaran kembangkan wisata bahari
Baca juga: INSA gandeng PT DIID kerja sama pengerukan di Indonesia
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023